by

Sinergitas Perkebunan Sawit Dan Percepatan Desa Membangun, Gubernur Kalbar Ajak Semua Beropini Dengan Data

PONTIANAK, Media Kalbar

Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., menjadi keynote speaker dan membuka secara resmi Seminar Nasional yang bertemakan “Strategi Percepatan Desa Membangun dan Penguatan Tata Kelola Sawit di Kalbar” yang diselenggarakan oleh Universitas Tanjungpura Pontianak yang bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor, di Hotel Golden Tulip Pontianak, Selasa (21/2/2023).

Dalam kesempatan ini Gubernur menekankan bahwa di dalam Indeks Desa Membangun (IDM) terdapat 54 indikator untuk mencapai Desa Mandiri, jika semua dari 54 indikator terpenuhi maka tidak perlu lagi berbicara terkait lingkungan, sosial dan ekonomi.

“Karena 54 indikator itu, IDM nya dibagi tiga yaitu indeks kekuatan Sosial, indeks kekuatan Lingkungannya dan indeks kekuatan Ekonominya. Kalau ini ketiganya sudah baik maka akan bagus hasilnya,” tuturnya.

Dirinya menegaskan bahwa status desa yang diterapkan dapat meminimalisir angka kemiskinan hingga menekan jumlah tingkat pengangguran.

“Kalau desa itu maju, maka tidak akan terjadi penumpukan orang-orang pintar di kota, mereka akan kembali ke desa mereka karena fasilitas yang bagus lapangan pekerjaan juga ada,” ucapnya di depan para peserta seminar.

Selanjutnya, mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini berharap perkebunan yang berada di wilayah desa dapat mengupayakan status desa tersebut menjadi Desa Mandiri.

“Jika statusnya sudah menjadi Desa Mandiri itu artinya 54 indikator sudah terpenuhi, sehingga desa tersebut tidak akan ada masalah. Sinergitas masyarakat antara perkebunan pun akan terjalin dengan baik,” harapnya.

Selain itu, pria kelahiran Pontianak ini mengajak kepada para peserta Seminar untuk serius memperhatikan masalah kesejahteraan masyarakat, masalah lingkungan dan sebagainya untuk keberlanjutan perkebunan dan usaha bidang perkebunan sawit.

“Misalnya ada penilaian negatif kepada perkebunan sawit, maka solusinya pohon sawit yang ditanam masuk ke dalam sebuah aplikasi (SIPPOHON KALBAR), yang nantinya dapat diukur karbonya berapa, biomassanya, CO2 nya itu semua bisa diukur. Kita opini dengan hal-hal yang baik, jadi tidak bisa kita membuat opini tanpa data,” ajak Gubernur menutup sambutannya.

Gubernur juga berharap bahwa seminar tersebut harus ada ujungnya yang bisa untuk perbaikan kedepan.

Seminar nasional ini menjadi nara sumber dari KSP Abed Nego Tarigan, Sekretaris Badan Pembangunan Desa Dan Transmigrasi Vince Desima Hasibuan, DR. Bayu Eko, Dr. Ir Baba Barus, M.Sc., Ir. Frediantoni, MS dan Dr. Hermansyah, SH. M. Hum., dengan dikuti peserta ofline dan daring atau online.

Dalam Seminar tersebut turut dihadiri Jajaran Institut Pertanian Bogor, Jajaran Universitas Tanjungpura Pontianak dan beberapa Kepala Perangkat Daerah terkait, serta para mahasiswa.(adpim/amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed