by

Survei Nenilai Tentang 10 Nilai Pribadi yang Terpenting di Indonesia Tahun 2020

Jakarta, Media Kalbar

Nenilai merupakan sebuah gerakan inisiatif dari 5 penggagas Indonesia sebagai penggerak awal yang terdiri dari Bappenas, Indika Energy, Dayalima Abisatya, Pantarei dan Stoik Trisula. Pada tanggal 2 Juli – 31 Desember 2020, Nenilai telah melakukan survei kepada 50.542 responden yang berusia minimum 15 tahun, sebagai proses identifikasi atas nilai-nilai hidup yang dianggap penting secara individual maupun bersama secara daring.

Nenilai sendiri memiliki fungsi untuk memonitor pemenuhan nilai, tingkat kebahagiaan, pemahaman atas diri sendiri, tingkat kematangan dan kedewasaan, serta kualitas hidup masyarakat. Hal ini tentunya diharapkan dapat menjadi masukan dalam perencanaan pembangunan di Indonesia baik jangka panjang maupun jangka pendek. Dengan adanya Nenilai, diharapkan setiap individu di Indonesia memiliki wadah berdemokrasi dan berbicara mengenai hal-hal penting seperti isu di tingkat Nasional, masyarakat dan kelompok bagi masyarakat urban/rural serta di seluruh lapisan masyarakat.

Bappenas berpendapat, temuan Nenilai Indonesia sangat penting untuk menjadi bahan pertimbangan perencanaan jangka menengah hingga panjang. Indonesia mempunyai visi menjadi negara maju pada saat merayakan 100 tahun kemerdekaannya.  Rancangan strategi terkait transformasi ekonomi pun telah disusun. Namun kuncinya adalah pada implementasi yang hanya dapat diwujudkan melalui gotong royong dan kolaborasi semua pihak dan lintas generasi “Melalui survei Nenilai, kami dapat mengetahui nilai-nilai yang dianggap penting di lapisan masyarakat. Dari sana, kami kemudian memformulasikan menjadi sebuah program yang sejalan dengan tujuan dan fungsi Bappenas. Nilai-nilai ini yang juga kami terapkan di dalam lingkungan kerja Kementerian PPN/Bappenas, Industri, dan pribadi masing-masing masyarakat Indonesia sehingga dapat memenuhi pembangunan Nasional yang terintegrasi”, ungkap Dr. Vivi Yulaswati, MSc Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Bappenas. Rabu (9/6/21).

Hasil survei Nenilai 2020: Bertanggung Jawab Menjadi Nilai Pribadi yang Paling dianggap Penting

Untuk dapat memenuhi pembangunan Nasional yang terintegrasi, penting bagi masyarakat mengetahui nilai-nilai yang penting baik secara individu ataupun kelompok. Dalam mengukur hal tersebut, Nenilai telah melakukan Survei Nilai Kebangsaan (Survei Nenilai) yang menggunakan metodologi Tujuh Jenjang Pendewasaan dari Richard Barrett yang mendasari pelaksanaan National Values Assessment (NVA) di seluruh dunia. Survei ini juga telah dilakukan di sedikitnya 25 Negara mencakup Amerika Selatan, Eropa, Asia, Afrika dan Australia, baik dijalankan oleh pemerintah maupun sebagai gerakan independen. Hasil dari Survei Nenilai ini akan dikomunikasikan kepada publik sebagai percakapan sosial dan menjadi basis untuk pembangunan berkelanjutan.

Dalam survei yang dilakukan setiap responden diminta untuk menjawab 10 dari sekitar 60-70 pilihan kata yang menggambarkan nilai, perilaku, prinsip hidup yang mencakup Personal Values yaitu 10 nilai perilaku atau prinsip hidup yang paling mencerminkan diri sendiri, Current National Values yang merupakan nilai perilaku atau prinsip hidup yang hidup di bangsa Indonesia, terakhir adalah Desired National Culture Values  tentang 10 nilai yang penting bagi Indonesia untuk mencapai potensi tertinggi.

Hasil survei menunjukan, nilai pribadi yang dianggap paling penting yaitu bertanggung jawab sebanyak 51%, sedangkan untuk nilai-nilai budaya saat ini yang dianggap paling penting adalah gotong royong sebanyak 39%. Untuk nilai-nilai budaya yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia adalah adil/keadilan sebanyak 69%.

Salah satu penggagas Nenilai yaitu Dayalima, sebuah perusahaan konsultan di bidang Transformasi organisasi dan pengembangan kepemimpinan, menjelaskan bahwa survei ini membantu mereka mewujudkan visi Dayalima dalam mencetak pemimpin planet baru (Leaders of A New Planet). “Kami di Dayalima beberapa tahun belakangan merasakan adanya banyak perbedaan dan gesekan di sebagian masyarakat Indonesia akibat perbedaan yang ada. Untuk itu, dalam membantu organisasi memahami budaya perusahaan, kami juga menanamkan nilai-nilai budaya ini pada setiap individu di organisasi tersebut. Hal ini kami lakukan, karena selain bermanfaat bagi sebuah organisasi atau perusahaan, nilai-nilai ini juga bisa dibawa oleh individu untuk bersosialisasi di masyarakat sehingga terjaga keberlangsungan manusia dan lingkungan hidupnya”, ungkap Meike Malaon, Director Dayalima Abisatya.

Azis Armand, Vice President Director and CEO PT Indika Energy Tbk. menambahkan pentingnya mengimplementasikan values sebagai nilai-nilai dasar dan landasan perusahaan. Indika Energy Group sebelumnya juga melakukan inisiatif Cultural Value Assessment (CVA), yang berupaya menyelaraskan nilai-nilai pribadi dengan nilai-nilai organisasi. “Indonesia bisa maju dan berkembang jika memiliki sumberdaya yang cerdas, sehat, berkarakter kuat dengan nurani yang luhur. Untuk itu kami percaya dengan nilai-nilai perusahaan, keahlian dan kapabilitas anak bangsa yang mumpuni serta kemauan untuk beradaptasi, Indika Energy dapat terus berkembang menjadi organisasi yang berkontribusi lebih bagi keberlanjutan Indonesia”, ungkap Azis Armand.

Penemuan insight dan kearifan lokal dari Nenilai juga telah menjadi ujung tombak bagi Pantarei yang merupakan salah satu penggagas Nenilai. Semenjak awal sepak terjangnya, Pantarei dibangun dengan tujuan menyentuh hati masyarakat Indonesia melalui komunikasi dan brand-building yang terasa dekat bagi mereka. Hal ini dicapai melalui keterampilan komunikasi yang didasari pemahaman mendalam terhadap perilaku dan kebiasaan masyarakat Indonesia untuk klien-klien Pantarei. “Sebagai perusahaan yang besar dari aspek keIndonesiaan (Made of Indonesia) dan berkarya untuk menanam brand dalam benak dan hati masyarakat Indonesia, kami menemukan bahwa inisiatif Nenilai menaruh kepedulian yang besar terhadap hal yang sama dengan kami: budaya, perilaku, dan nilai dalam masyarakat Indonesia”, ungkap Suryani Asikin, CEO Pantarei.

 Program 2021: Suara Masa Depan

 Nenilai tahun ini mengusung tema kampanye “Suara Masa Depan” yang merupakan gerakan untuk menampung aspirasi dan membangun optimisme masyarakat Indonesia. Gerakan ini diharapkan  mentransformasi nilai-nilai masyarakat serta mewadahi tiap harapan individu dan komunitas demi terciptanya Indonesia maju. Program-program dalam Suara Masa Depan disusun untuk mendorong terjadinya dialog serta meningkatkan pendewasaan bangsa.

 Keenan Pearce, Managing Director Stoik Trisula menjelaskan beberapa program yang telah dirancang pada tahun 2021 selain Laporan Survei Nenilai adalah Program Edukasi dan Pembangunan Karakter melalui Dialog Komunitas dan Dialog Nasional, Pelatihan Tata Cara Dialog, sera Festival Film Pendek Nenilai. “Indonesia merupakan negara dengan beragam nilai kebudayaan dan kesenian. Agar nilai-nilai tersebut mempu tersampaikan dan menjadi sebuah dialog di sebuah komunitas, perlu diimplementasikan kedalam program-program yang mudah diterima dan dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat, seperti melalui sebuah festival film pendek. Dari sini, kami harapkan lebih banyak lagi pribadi yang lebih paham tentang nilai-nilai penting bangsa Indonesia”, ungkap Keenan.

“Kami yakin dengan Kerjasama berbagai pihak, Nenilai mampu merangkul lebih banyak lagi berbagai lapisan masyarakat Indonesia untuk bergotong royong mengidentifikasi nilai-nilai bersama yang menyatukan kita, berdialog tentang masa depan Indonesia yang kita inginkan, dan terus menyuarakan masa depan Indonesia”, tutup Azis Armand. (***/mk)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed