Pontianak, Media Kalbar
Belum adanya niat baik dari pihak PT. Pro Medika untuk menyelesaikan permasalahan Pesangon dan THR karyawannya yang di PHK, sejumlah eks karyawan RS Pro Medika ngadu ke DPRD Kota Pontianak, Senin (2/6).
Eks Karyawan RS Pro Medika tersebut diterima Ketua DPRD Kota Pontianak, Sataruddin, yang kemudian diarahkan ke Ketua Komisi IV DPRD Kota Pontianak, Mansyur, AR, S.Ag, M.Sos.
Mansyur menyampaikan kepada media Kalbar/ mediakalbarnews.com bahwa Pihak perusahaan (Rumah Sakit) PT. Pro Medika wajib bertanggung jawan atas hak-hak eks karyawan/i.
“pemerintah tetap wajib menjalankan tugasnya, untuk melindungi dan mengayomi para pekerja, agar hak karyawan dadat di berikan oleh perusahaan, kami DPRD Kota Pontianak tetap selalu konsisten melakukan hak controling kami pada pemerintah dan perusahaan.” Ungkap Mansyur.
Menurut Mansyur, ada cara dan rahapan yang dapat dilakukan oleh perusahaan, karyawan, dan pemerintahan.
“kita menghimbau pada perusaan dapat memyelesaikan hak mereka/pekerja dengan baik, arip dan bertanggung jawab.” Ujarnya.
Disampaikan oleh Mansyur akan mengagendakan pertemuan dengan pihak perusahaan dan juga karyawan.
Sebelumnya para Karyawan RS Pro Medika yang mencapai seratus lebih di PHK oleh pihak Rumah sakit karena Rumah Sakit Pro Medika sejak April 2025 tutup. Para karyawan di PHK tanpa diberikan pesangon, bahkan THR tahun 2025 tidak diberikan.
Para eks Karyawan menuntut haknya dan menyampaikan ke Dinas Tenaga Kerja Kota Pontianak, namun 3 kali mediasi perwakilan dari Perusahaan PT. Pro Medika tidak hadir.
Diketahui bahwa RS ProMedika Pontianak dimiliki beberapa tokoh tenar di Kalbar antara nya Wibisana, dr. Saukani, dr. Marbun, Hendi budy, dr. Hengki Aswari, dr. Jhon hard (Alm), dr. Gede sandjaya, Eddy wongso, Audy Rantesulu, dr. Hendro wongso.
Melihat sederet nama pengusaha dan juga dokter tersebut, akankah persoalan pesangon karyawan tidak selesai???. (Amad)
Comment