PONTIANAK, Media Kalbar
Setelah melakukan penggeledagan pada Kantor Dinas PUPR Mempawah tanggal 25 April 2025 lalu KPK terus mengembangkan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak guna mencari target besar yang selama ini menjadi tradisi KPK dalam mengungkap kasus korupsi di tanah air.
Bertempat di Mapolda Kalbar pihak penyidik KPK pada senin 5 Mei 2025 memeriksa sembilan orang saksi terkait kasus korupsi di Dinas Pekerjaan Umums dan Penataan Ruang PUPR Mempawah Kalimantan Barat. Para saksi didalami perihal mulai dari proses lelang dalam proyek jalan yang menjadi objek pemeriksaan KPK hingga dugaan aliran uang dari proyek tersebut .
Dalam pemeriksaan ini KPK diduga mulai mendalami informasi dari para saksi yang selama ini ikut dalam pelaksanaan proyek proyek di Kabupaten Mempawah.
Dilansir dari salah satu media bahwa Tim Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, kepada wartawan mengatakan adapun saksi yang diperiksa ialah Subhan Noviar selaku Sales PT Dua Agung Distributor Semen Gresik, Jemmy alias Akhun selaku Direktur PT Gilgal Batu Alam Lestari. KPK juga memeriksa Markus Budiastono sebagai pihak swasta, Erik Astriadi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Mempawah.
Selain itu, tim penyidik KPK juga memeriksa Abdurahman selaku Mantan Kabid Bina Marga Dinas PUPR Mempawah dan Idy Safriadi selaku Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Mempawah serta seorang pengusaha bernama Lutfi Kaharuddin selaku Direktur Utama PT Aditama Borneo Prima.
Dari sembilan saksi yang diperiksa tersebut tiga orang di antaranya telah berstatus sebagai tersangka. Namun KPK belum memerinci identitas tersangka dalam kasus ini karena masih mendalami keterangan para saksi dan tidak menutup kemungkinan ada tersangka lain serta untuk menemukan aktor utama pengendali proyek proyek infrastruktur di Mempawah antara tahun 2009 s/d 2018.
Pihak KPK juga menyataan pada waktunya nanti setelah semua keterangan saksi selesai KPK akan menyampaikan secara detail terkait pihak-pihak yang terlibat dan ditetapkan sebagai tersangka, termasuk bagaimana konstruksi dan modus operandi dari perkara dugaan tindak pidana korupsi di Mempawah selama ini.
Penggeladahan Kantor Dinas PUPR Mempawah oleh KPK ini merupakan tindaklanjut dari sejumlah Laporan masyarakat serta para wakil rakyat Kabupaten Mempawah ke KPK terhadap permasalahan menahun monopoli proyek yang diduga dikendalikan oleh yang berkuasa. Dari informasi yang berkembang di kalangan pengusaha Konstrukri bahwa penggeledahan di Kantor Dinas PUPR Mempawah oleh KPK ini hanyalah pintu masuk untuk membongkar mafia proyek di Kabupaten Mempawah.
Bahkan dari keterangan sejumlah saksi yang di periksa baik di Mapolda Kalbar maupun saksi yang diperiksa di Lapas Kelas II A Pontianak juga dikabarkan menyebut peran Mantan Pejabat dalam sejumlah proyek di Kabupaten Mempawah. Bukan menjadi rahasia umum lagi bagi kalangan dunia kontruksi di Kabupaten Mempawah bahwa proyek proyek di daerah tersebut pasti berurusan dengan penguasa tersebut karena mereka menguasai semua sektor di Kabupaten Mempawah.
Berkaitan dengan kasus di Mempawah ini KPK telah menggeledah 16 lokasi selama 4 hari untuk mencari tambahan keterangan dan barang bukti mulai dari Kantor Dinas PUPR Mempawah, Rumah Pejabat hingga rumah pengusaha di Kabupaten Mempawah, Kota Pontianak dan Kabupaten Sanggau. (*/MK)
Comment