PONTIANAK, Media Kalbar
Dalam gebrakan menuju dunia jurnalistik yang lebih profesional, PWI Kalimantan Barat berkolaborasi dengan pusat menyelenggarakan pelatihan intensif bagi 50 awak media dari 14 wilayah.
Senja kala itu orang-orang tampak masih ramai oleh debat strategis. Adalah Wawan Suwandi. Dia merupakan sang Plt Ketua.
Dengan cermat memeriksa dokumen-dokumen persiapan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) yang akan menjadi titik balik karier 50 jurnalis terpilih.
“Kita tak sekadar menyelenggarakan pelatihan biasa,” ujar Wawan Suwandi, matanya berbinar penuh keyakinan. “Ini adalah rite of passage bagi insan pers Kalbar untuk melahirkan karya-karya jurnalistik yang menggetarkan.”
Acara yang diagendakan Juni 2025 ini akan menjadi pertemuan akbar pertama sejak pandemi, menghimpun wartawan dari pelosok Bengkayang hingga pesisir Singkawang.
Denyut Nadi Jurnalisme Kalimantan. Data terbaru menunjukkan:
– 14 kabupaten/kota berpartisipasi
– 50 peserta terverifikasi kompetensinya
– 72 jam pelatihan intensif
– 12 narasumber nasional dikonfirmasi
“Kami sudah berkoordinasi intensif dengan PWI Pusat,” jelas Wawan Suwandi sambil menunjukkan draf kurikulum yang mencakup:
1. Ethical Reporting di Era Digital
2. Investigasi Sastra ala Truman Capote
3. Fotografi Jurnalistik Bernuansa Borneo
4. Manajemen Redaksi 4.0
Ini momentum quantum leap bagi dunia pers Kalimantan Barat. OKK PWI bisa menjadi katalis lahirnya jurnalis-jurnalis pemenang penghargaan.”
Tantangan dan Harapan di Balik OKK
Di balik gemerlap persiapan, tersimpan cerita-cerita manusiawi. Seperti perjalanan panjang yang harus ditempuh wartawan dari Kapuas Hulu.
Atau perjuangan rekan-rekan media di Kayong Utara yang harus menyebrangi sungai demi mengikuti seleksi.
“Kami sudah menyiapkan fellowship bagi peserta dari daerah terpencil,” tegas Wawan Suwandi, menunjukkan komitmen PWI pada pemerataan kesempatan.
Sungai Kapuas Tak Pernah Berhenti Mengalir
Seperti sungai Kapuas yang tak pernah berhenti mengalir, semangat jurnalisme di Kalimantan Barat terus mencari ruang-ruang baru untuk bernafas.
OKK 2025 bukan sekadar acara—ini adalah api yang akan menyala-nyala dalam dada setiap peserta, menerangi jalan menuju jurnalisme yang lebih berintegritas, lebih berani, dan lebih manusiawi.
“Karena wartawan sejati,” begitu pungkas Wawan Suwandi sambil menatap cakrawala Pontianak, “adalah mereka yang tak pernah berhenti belajar, seperti sungai yang tak pernah berhenti mencari laut.” (*/MK)
Comment