by

BMKG Catat 1.042 Sebaran Titik Panas di Kalbar, Ini Dia Upaya BPBD Dalam Penanganannya ?

Pontianak, Media Kalbar

Berdasarkan data resmi BMKG mencatat ada 1.042 sebaran titik panas di Kabupaten dan Kota di Kalimantan Barat. Dari hasil tingkat kepercayaan titik panas tertinggi terdapat di wilayah Kabupaten Ketapang dengan total 300 titik panas.

Daniel, S.Pd..SD.,SE. Analis Kebencanaan Ahli Muda/Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalimantan Barat mengutip dari BMKG bahwa untuk desa atau kelurahan potensi rawan karhutla di Kalimantan Barat berdasarkan peta daerah rawan bencana Karhutla Provinsi Kalbar Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Barat, mencatat terdapat 322 terdapat potensi rawan dari 14 Kabupatenp dan Kota di Kalbar.

“Salah satunya adalah Kabupaten Ketapang dengan tingkat kerawanannya 45 dari desa/kelurahan. Dan Kabupaten Sintang 42 tingkat kerawanan. Bengkayang 40 dan Sambas terdapat 34 titik rawan,”terangnya

Berdasarkan rekapitulasi luas kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalbar tahun 2023 update dari Januari sampai dengan Juli 2023, BPBD Provinsi Kalimantan Barat melalui Satgas Informasi Bencana mencatat luas Karhutla sekitar 5.763,73 Hektare

“Luas kebakaran hutan dan lahan di hitung berdasarkan analisa citra satelit langsat 8 OLI/TIRS yang di overlay dengan data sebaran hotspot serta laporan hasil groundchek hotspot dan laporan pemadaman yang di lakukan manggal Agni, Luas Karhutla Provinsi Kalbar tahun 2023 seluas 5.768,73.” ungkap Daniel

Dirinya juga memaparkan bahwa berdasarkan data BRIN update juli 2023 dari 14 Kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Barat, jumlah sebaran Hotspot terdapat 10.966 titik panas.

“Kabupaten Sanggau tertinggi dengan 2990 titik panas, Kaupaten Kapuas Hulu 1441, Kabupaten Sintang 1293, Landak 1251 dan Ketapang 1165 terdapat titik panas ,” jelas Daniel

Untuk luas kebakaran hutan dan lahan

Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalimantan Barat, Daniel menyampaikan tingkat karhutla di tahun 2023 menurun berdasarkan data tercatat sekitar 5.768,73 hektare.

“Untuk kabupaten dan kota di Kalimantan Barat pada tahun 2021 tercatat 20.591,00 Ha, dan di tahun 2022 mengalami kenaikan 21.839,00 Ha, pada tahun 2023 tercatat  (5.768,73 hektare) masih data sementara hingga Juli 2023, untuk di bulan Agustus masih diverifikasi,” ujarnya

Disampaikan Daniel ada beberapa permasalahan yang dihadapi dari pihaknya dalam menangani karhutla seperti Hotspot/firespot banyak, sedangkan heli water bombing hanya tersedia 2 unit sehingga pemadaman melalui udara menjadi tidak optimal.

“Letak geografis Provinsi Kalimantan Barat yang sangat luas, sehingga terdapat beberapa wilayah yang tidak dapat dijangkau helikopter karena jarak tempuh yang terlalu jauh. Contoh : Kabupaten Kapuas Hulu. Serta Sungai dan parit sebagai sumber air mulai kering.”ujarnya

Dalam hal ini Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalimantan Barat akan melakukan upaya dalam pencegahan Karhutladi Kalimantan Barat.

“Seperti Mengoptimalkan pelaksanaan patroli darat dengan melibatkan semua unsur instansi terkait termasuk TNI/Polri, masyarakat dan dunia usaha untuk mengawasi daerah-daerah yang berpotensi rawan terjadi Karhutla. Menegakkan dan mengawal implementasi Perda Kalbar No. 1 Tahun 2022 tentang Pembukaan Lahan Perladangan Berbasis Kearifan Lokal.” jelasnya

Daniel juga menyebutkan seperti menegakkan dan mengawal imlIpementasi Perda Kalbar No 2 Tahun 2022 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan Dan / Atau Lahan,

“Melaksanakan Patroli Udara yang dikendalikan oleh Satgas Operasi Udara. Melaksanakan TMC. Melaksanakan Water Bombing. Membentuk dan mengaktifkan Pokmas dan Destana dan Pemasangan spanduk ajakan dan himbauan untuk TIDAK membakar hutan dan lahan, serta Penyebaran pamflet tentang bahaya bencana asap.”tegasnya (Rai)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed