by

Penanganan Inflasi, Pemprov Kalbar Kerap Bagikan Sembako

MEMPAWAH, Media Kalbar

“Bantuan ini dalam rangka penanganan inflasi. Inflasi harus cepat ditangani, karena dapat menurunkan daya beli masyarakat. Kalau daya beli masyarakat turun, pengangguran bertambah, kemiskinan juga bertambah.”

Hal ini disampaikan Gubernur Kalbar H. Sutarmidji kepada masyarakat di Kantor Camat Jungkat Kabupaten Mempawah.

Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., bersama Direktur Bank Kalbar H. Rokidi, S.E., M.M., dan beberapa Kepala OPD Pemprov Kalbar menyalurkan paket Bantuan Sosial (Bansos) berupa sembako kepada masyarakat di wilayah tersebut dalam rangka pengendalian dan mitigasi inflasi.

Adapun total Paket Sembako yang diserahakan kepada masyarakat berjumlah 400 paket. Paket tersebut berisikan beras, gula pasir, minyak goreng, susu, kopi hingga mie instan.

Gubernur juga menerangkan bahwa beberapa waktu lalu telah mengambil langkah bersama Badan Pangan Nasional (BAPANAS) untuk memberikan bantuan beras kepada masyarakat yang membutuhkan dan telah resmi terdaftar di Bapanas.

“Kita se-Kalbar ada 350 ribu KK penerima. Masing – masing setiap bulannya mendapat 10 kg beras selama beberapa bulan ke depan. Ini datanya semua dari pusat. Pemprov juga ada menjual beras subsidi melalui Perusda dengan harga 9.500 per kilo. Kita subsidi 2.000 per kilo. Semua ini merupakan upaya untuk menekan harga beras jangan sampai naik. Dan alhamdulillah bulan kemarin inflasi kita rendah hanya 0,08. Mudah – mudahan di bulan april kembali rendah. Biasanya kalau rendah, kita dapat insentif seperti tahun lalu kita dapat 10 miliar. Alhamdulilalh bisa kita bagikan kepada masyarakat yang membutuhkan juga dalam bentuk sembako”, tuturnya.

Tak lupa orang nomor satu di Kalbar ini menekankan kepada masyarakat untuk ikut serta dalam program BPJS dan peduli akan pentingnya pendidikan bagi anak.

“Saya ingin sampaikan 2 hal, yang punya anak cucu usia sekolah, harus sekolah. Sekolah negeri tak bayar. Tak bisa beli pakaian, kita siapkan 20 – 30 ribu setel seragam sekolah. Mulai dari baju, celana, tas, dasi, sepatu semua lengkap. Jadi tak ada alasan untuk tak sekolah. Kalau tak mampu, sampaikan kepada kades, camat dan bupati. Kemudian terkait BPJS, jangan nanti kalau sudah sakit baru ribut. Harusnya seluruh masyarakat tak mampu itu mendaftarkan, dari kades ke camat, camat ke kabupaten, kabupaten ke provinsi, provinsi menyiapkan 40 miliar untuk premi BPJS. Juga ada 37,5 persen langsung dari pajak rokok. Pajak rokok kita 400 miliar, klo 37,5 persen sekitar 100an miliar lebih bantuan untuk premi yang tidak mampu. Sekarang banyak yang belum tahu, walaupun blm pasti dapat, paling tidak data sudah ada, jika ada permintaan dadakan dari pusat, penambahan kuota penerima BPJS, kita bisa cepat melaporkan datanya”, urai pria kelahiran Pontianak ini.

Kemudian terkait infrastruktur khususnya air bersih, dirinya mendorong Pemkab melalui PDAM ntuk lebih meningkatkan kinerja penyediaan air bersih bagi masyarakat. Hal ini karena menurutnya jumlah kubikasi air yang dihasilkan masih jauh dari harpaan mengingat air bersih merupakan kebutuhan pokok masyarakat.

“Disini air bersih setau saya hanya 50 liter per detik, saya mau 300 liter per detik. Itu biayanya kurang lebih sama saja. 300 liter itu bisa untuk 400 ribu rumah tangga. Sedangkan 50 hanya 200 lebih saja. Harusnya 300 liter per detik. Pontianak awal saya menjabat walikota hanya 800 liter per detik, di akhir masa jabatan saya menjadi 2.000 liter per detik. Air bersih ini penting jadi jangan tanggung – tanggung. Walaupun wilayah luas, harus tetap besar. Hal penting untuk masyarakat. Jangan tanggung – tanggung”, pungkasnya.

Pada kegiatan ini juga diserahkan bantuan hibah untuk rumah ibadah dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat diantaranya: Masjid Babul Jannah Desa Sengkubang Kec. Mempawah Hilir sebesar 100 juta, Masjid Al-Qomar Desa Kuala Secapah Kec. Mempawah Hilir sebesar 100 juta, Masjid Al-Hidayah Parit Sampang Dusun Mekar Desa Malikian Kec. Mempawah Hilir sebesar 50 juta, Masjid darul Jannah Dusun Durian Desa Mendalok sebesar 50 juta, Masjid Baiturrahman Parit Kopoh sebesar 50 juta, Masjid Mujahidin Desa Purun Kecil Kec. Sungai Pinyuh sebesar 100 juta, Yayasan Nurul Sengkubang sebesar 50 juta, Lembaga Pendidikan Tarbiyatul Athfal sebesar 50 juta, Yayasan Darul Ma’arif Malikian Desa Malikian sebesar 50 juta, dan yang terakhir Yayasan Ar-Rasyid Antibar sebesar 75 juta yang ada di Kab. Mempawah.

Turut hadir pada pembagian paket sembako ini Wakil Bupati Mempawah beserta jajaran yang diserahkan secara simbolis kepada perwakilan masyarakat dan dihadiri oleh Camat Jungkat dan jajaran Forkopimcam Jungkat serta para penerima bantuan serta santunan.(adpim/mk)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed