by

PW DDI Kalbar Dilantik, Wujudkan Pendidikan Yang Cerdas Intelektual, Emosi Dan Spritual

Pontianak Media Kalbar

PW Darud Da’wah Wal Irsyad (DDI) Kalimantan Barat periode 2025-2030 resmi dilantik oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) DDI AG. Prof. Dr. H. Andi Syamsul Bahri Andi Galigo, Lc., MA, di Pendopo Gubernur Kalbar, Sabtu (5/7).

Foto: Pelantikan PW DDI Kalbar oleh Ketum PB DDI di Pendopo Gubernur Kalbar, Pontianak (5/7)

Pelantikan tersebut disaksikan oleh Gubernur Kalbar yang diwakili Sekda Kalbar, dr. H. Harisson, M. Kes., Forkopimda, Ketua MUI Kalbar,  Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar dan para undangan yang hadir.

Gubernur Kalbar dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Kalbar menyampaikan apresiasi atas Kontribusi DDI di Kalbar dalam bidang pendidikan, melahirkan dan mendidik generasi yang cerdas dan religius.

Berharap agar kepengurusan yang baru dilantik bisa meningkatkan eksistensi DDI di Kalbar, meningkatkan pendidikan Islam dan bersinergi dengan Pemda Kalbar untuk mewujudkan membangun pendidikan yang religius di Kalbar.

Ketua Umum PB DDI AG. Prof. Dr. H. Andi Syamsul Bahri Andi Galigo, Lc., MA, menyampaikan bahwa dengan dilantiknya kepengurusan PW DDI Provinsi Kalbar periode 2025-2030, maka DDI di Kalbar resmi untuk bisa bekerja membangun pendidikan yang religius di Kalbar.

“DDI di Kalbar tidak bisa dipisahkan lagi, dari tahun 1957 di Kalbar sudah berkembang, tahun 70 an banyak guru-guru dikirim Ke Kalbar dari Pare-pare, Makaso untuk mengajar di Kalbar, jadi saat itu maju dan berkembang. ” Kata Andi Samsul Bahri.

Saat ini di Kalbar, katanya ada masalah sehubungan dengan dinamika yang ada sehingga menurun. “Tapi kami yakin dengan kepemimpinan dr Nursyam DDI di Kalbar akan berkembang, Insya Allah akan berkembang kembali.” Ujarnya .

Di Indonesia DDI sudah mempunyai 2 Universitas, beberapa Institut dan Sekolah Tinggi.

Ketua Umum PW DDI Kalbar dr. Nursyam Ibrahim, M. Kes., menyampaikan bahwa program yang akan dijalankan sesuai dengan tri logi DDI, pendidikan, sosial dan dakwah.

“Untuk pendidikan saat ini lebih mengedepankan proses pencerdasan intelektual, namun pencerdasan emosi belum tersentuh. Untuk itu DDI mulai cetak SDM yang cerdas Intelektual,  emosi dan spritual juga cerdas, ini menjadi unggulan sekolah-sekolah DDI.” Kata Nursyam.

Diketahui bahwa Organisasi Darud Da’wah Wal Irsyad (DDI) lahir sebagai wadah bagi para ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah di Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Rabiul Awal 1366 H atau 17 Februari 1947 M. Cikal bakalnya adalah Madrasah Arabiyah Islamiyah (MAI) Mangkoso yang didirikan pada tanggal 21 Desember 1938.

DDI bertujuan untuk mengembangkan pendidikan, dakwah, dan kegiatan sosial keagamaan sesuai dengan manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah.

Berikut adalah poin-poin penting terkait lahirnya DDI:
Latar Belakang:
DDI muncul sebagai respons terhadap kebutuhan akan pendidikan dan gerakan keagamaan yang lebih inklusif dan menghargai tradisi di Sulawesi Selatan.
Pendiri:
Organisasi ini didirikan oleh Anregurutta KH. Abdurrahman Ambo Dalle, bersama dengan ulama-ulama lainnya di Sulawesi Selatan.
Tanggal dan Tempat:
DDI secara resmi lahir pada tanggal 16 Rabiul Awal 1366 H atau 17 Februari 1947 M di Mangkoso, Barru.
Tujuan:
DDI berfokus pada tiga aspek utama, yaitu pendidikan, dakwah, dan usaha sosial, yang kesemuanya berlandaskan pada nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah.
Perkembangan:
Dari MAI Mangkoso, DDI berkembang pesat dan mendirikan cabang-cabang di berbagai daerah di Sulawesi, bahkan hingga ke luar pulau seperti Kalimantan, Sumatera, Jawa, Papua, dan Maluku.
Kontribusi:
DDI telah memberikan kontribusi besar dalam bidang pendidikan dan dakwah, dengan mencetak banyak muballigh dan tenaga pengajar serta mendirikan berbagai lembaga pendidikan. (Amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed