by

Rakor Aksi Pengukuran dan Publikasi Data, Bupati Karolin Minta Pihak Terkait Bekerjasama

LANDAK, Media Kalbar

Upaya Pemerintah Kabupaten Landak untuk memperoleh data prevalensi stunting terkini pada skala layanan Puskesmas, Kecamatan dan Desa terus dilakukan. Hal ini bertujuan guna mengetahui status gizi anak sesuai umur di Kabupaten Landak serta mengukur prevalensi stunting secara berkala yang dilaporkan secara berjenjang mulai dari desa ke Dinas Kesehatan selaku koordinator program.

Dalam rapat koordinasi aksi ketujuh yakni Pengukuran dan Publikasi Data Stunting bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang digelar Dinas Kesehatan, Bupati Landak karolin Margret Natasa meminta semua pihak terkait untuk saling bekerjasama dalam menangani stunting.

“Guna rapat hari ini supaya kita saling bekerjasama dengan tujuan yang sama. Ibarat orkestra maka kita harus memulai dengan nada yang sama, kalau nadanya C maka yang menyanyi juga harus C. Demikian juga kita dalam menangani stunting ini harus saling melengkapi, bekerjasama lintas sektor supaya apa yang menjadi akar permasalahannya dapat diselesaikan dengan baik dan tuntas,” pinta Bupati Karolin, selasa (7/12/21).

Bupati Karolin juga mengatakan agar tahapan kegiatan dilakukan sebaik mungkin guna meminimalisir kekeliruan yang dapat berdampak pada data dan Dinas Kesehatan selaku koordinator dapat memperoleh data yang valid.

“Dinas Kesehatan selaku koordinator penanganan hal ini Saya harap dapat melakukan tahapan dengan baik supaya data yang kita peroleh benar-benar valid. Meski dalam hal ini terjadi beberapa kendala misalnya petugas mengalami kesulitan selama proses pengukuran, tapi saya yakin hal itu dapat diatasi,” ungkap Bupati yang juga merupakan seorang dokter.

Sementara itu saat ditemui usai kegiatan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Landak Subanri mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pengukuran ulang guna memvalidasi angka yang dimiliki saat ini.

“Dari hasil koordinasi yang disampaikan para kepala puskesmas, juga ditemukan salah satu faktor yang menjadikan angka stunting ini tinggi dapat disebabkan oleh human error serta alat yang digunakan. Meski sepele tetapi hal ini dapat juga menjadi penyebabnya, misalnya alat-alat ukur yang dipakai tidak memenuhi standar dan lainnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan.

Subanri juga menyampaikan bahwa dirinya sudah meminta para kepala puskesmas untuk rutin dalam koordinasi bersama pihak terkait guna memberikan hasil data stuntuing yang benar di Kabupaten Landak.

“Saya sudah meminta kepala puskesmas untuk koordinasi dengan forkopimcam, para kades, para tokoh masyarakat supaya bersama-sama menangani stunting dimasing-masing wilayah hingga,” ucap Subanri.(mc/amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed