by

15 Miliyar Lebih Proyek Penahan Abrasi Pantai di Jawai Diduga Alami Kendala

Sambas, Media Kalbar –

Lima belas Miliyar lebih proyek penahan abrasi pantai yang dikerjakan Oleh PT. ARTHA TIRTA MANDIRI dan Konsultan Pengawas Oleh CV. INTISHAR KARYA, mengalami kendala dalam pelaksanaan pembangunan bangunan pengaman pantai.

Pasalnya para pengawas dan konsultan dari perusahaan tersebut mengeluhkan sulitnya akses Infrastruktur jalan masuk menuju lokasi pengerjaan, yang berlokasi di wisata pantai Ramayadi di kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, mengalami kerusakan.

“Kendala yang kami alami adalah pada saat membawa material, apalagi pada saat jalan yang amblas banyak yang tidak mau masuk ngantar material. Kemarin ada kepala Balai datang die juga amblas diujung. Kemaren perhitungan saya kalau bukan dijalan mungkin sudah puluhan ribu cetak.”ungkap Usman, selaku Pengawas pelaksana pengerjaan kepada Media Kalbar / https://mediakalbarnews.com , Sabtu (17/9/2022).

Usman mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan penimbunan jalan tersebut, agar lebih mudah memasukan bahan material kelokasi kegiatan, dirinya menyebutkan sudah hampir 300 lebih Dump truck untuk penimbunan jalan dengan menggunakan batu kong dan ribuan batang kelapa.

“Kalau untuk batang kelapa itu sudah ribuan dan batu kong itu sudah 300 lebih Dump nya,  itu sudah diluar dari pada, bagus kita mengerjakan proyek jalan saja, karana itu diluar dari peta.”katanya

Perlu diketahui berdasarkan papan plang Proyek Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas Kalimantan Barat, Dari Kementrian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai KALIMANTAN | PONTIANAK.

Yang dikerjakan oleh PT. ARTHA TIRTA MANDIRI dan Konsultan Pengawas Oleh CV. INTISHAR KARYA. Dengan nilai kontrak Rp.15.165.000.000.-(Lima Belas Milyar Seratus Enam Puluh Lima Juta Rupiah).
Yang bersumber Anggaran dana SBSN tahun 2022. Dengan masa waktu pelaksanaan pengerjaan 190 (SERATUS SEMBILAN PULUH) Hari Kalender.

Ditempat yang sama konsultan pengawas, Ivan juga mengatakan sebelumnya sudah melaksanakan sosialisasi dan terkait status jalan tersebut masih belum diketahuinya. Dan dirinya juga mengeluhkan kondisi jalan tersebut.

“Kita sudah melakukan sosialisasi ke Desa, dan saya tidak mengetahui status jalan ini, tapi kami sudah habis bekisar 300 lebih Dump Batu Kong untuk kases jalan, sudah habis 300 dump, dibantai hujan lumpur naik dan setelah kering itu kering 2 hari. Dan hujan lagi dan setelah itu naik lagi lumpur jadi tidak bisa.”ujarnya

Ivan selaku pengawas konsultan juga mengungkapkan terkait penimbunan jalan tersebut sudah dianggarkan setelah dilakukan survei terkait kondisi jalan tersebut.

“Memang sudah di Anggarkan dan sebelumnya kan sudah di Survei dan ternyata melihat kondisi jalan seperti ini.”ungkapnya ( Rai )

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed