by

HET Resmi Dicabut, Harga Melambung, Pembeli Sebut Migor Masih Langka di Pasar Tradisional Sambas

SAMBAS, Mediakalbarnews.com

Pemerintah telah resmi mencabut kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan dengan keluarnya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 11 Tahun 2022.
Namun harga Minyak goreng melambung tinggi dan masih langka di pasar tradisional menyusul kebijakan tersebut.

Warga di Kabupaten Sambas masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng. Kendati ketersediaan migor yang baru mulai tersedia di pasar, namun harga migor kian melambung tinggi usai kebijakan HET dicabut

Satu diantara warga Kabupaten Sambas yang berencana membeli minyak goreng di pasar melayu Sambas adalah, Nawati. Ibu rumah tangga asal Desa Sempalai, Kecamatan Sebawi ini berkunjung ke Pasar Melayu Sambas.

Nawati mengatakan dirinya berencana membeli minyak goreng di Pasar Melayu Sambas. Namun kenyataan pahit ia terima, migor tak mudah didapatkan.

“Migor kemasan tadi banyak toko yang kosong stoknya, minyak goreng curah pun tidak ada,” jelasnya, Senin (21/3/2022)

Dia mengeluhkan  bagaimana kelangkaan migor di pasar mengalami kelangkaan. Menurutnya migor adalah kebutuhan pokok masyarakat

“Bagaimana mungkin masyarakat disuruh makan berebus,” katanya.

Dia heran bagaimana migor di Pasar Sambas tidak tersedia atau langka. Padahal kebun sawit di Kalbar begitu luas dan banyak.

“Sawit kan banyak di Indonesia ini kan banyak kebun sawit termasuk di Kalbar sendiri ini banyak sawit,” katanya.

Dia berharap harga migor kembali normal serta ketersediaan migor kembali mudah ditemukan di pasar.

“Mudah mudahan harga minyak goreng kembali dimurah,” katanya.

“Kalau tahu kami cara membikin minyak goreng dari buah kelapa sawit maka kami buat minyak sendiri,” ucapnya kesal.

Dia mengatakan bikin minyak sawit sendiri kita kalau bisa tahu bagaimana cara dan alat nya.

Diskumindag Sambas : Ketersediaan Migor Mulai Normal, Namun Harga Relatif Melambung

Sementara itu ditempat terpisah Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah, Industri dan Perdagangan (Diskumindag) Kabupaten Sambas, Syahrul Aman SE mengatakan Ketersediaan minyak goreng di Kabupaten Sambas berangsur normal usai sempat mengalami kelangkaan. Seiring dengan ketersediaan migor yang tak lagi mengalami kelangkaan, namun harga migor masih relatif melambung.

Syahrul Aman SE mengatakan ketersediaan migor mulai normal. Namun demikian harga migor kembali mengalami kenaikan. Kata dia, kenaikan harga migor disebabkan adanya kebijakan pemerintah pusat.

“Harga migor naik karena adanya kebijakan pemerintah pusat yang menyerahkan sepenuhnya harga migor kemasan kepada harga mekanisme pasar kecuali harga migor curah yang sudah ditentukan HET nya yaitu 14.000/liter atau 15.500/kg,” jelasnya.Senin (21/3/2022)

Syahrul Aman mengungkapkan ketersediaan migor mulai normal walaupun menjelang Bulan Ramadan yang akan jatuh di awal April 2022 mendatang.

Syahrul Aman mengatakan terkait harga migor curah di pasar tradisional sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan oleh pemerintah.

“Hasil pantauan di lapangan terkait migor curah, distributor dan pengecer di pasar tradisional sesuai HET yang ditentukan pemerintah,” tuturnya.

Pemilik Toko : Kelangkaan Migor Sudah Berlangsung Seminggu Lebih

Hal tersebut juga dirasakan oleh Pemilik Toko Pelita Jaya, di Kawasan Pasar Melayu Sambas, BK mengatakan kelangkaan minyak goreng berlangsung sudah seminggu lebih.

“Kalau dari salesnya ada mensuplai barang (migor) pasti ada barang, ada barang sih pasti kita nyetok,” jelasnya, Senin (21/3/2022)

Dia mengatakan di toko miliknya itu sudah mengalami kehabisan stok minyak goreng lebih dari seminggu.

“Habis stok minyak goreng, minyak goreng belum datang ke toko kita,” tuturnya.

Dia menjelaskan sementara ini beberapa sales datang biasanya membawa stok migor. Namun kalau dia tidak datang maka stok migor tidak tersedia.

“Kalau sementara dia datang bilang tidak ada stok migor,” katanya.

Dia mengatakan sebagai pedagang dirinya mengeluh terkait kelangkaan stok minyak goreng.

“Sudah seminggu tidak ada minyak goreng,
Biasanya yang mengantar suplai migor ini dari Singkawang dan dari Pontianak,” katanya.

Dia menuturkan ketidaktersediaan stok migor kemasan di tokonya sudah berlangsung bahkan termasuk migor curah.

“Tidak ada jual minyak goreng kemasan bahkan yang curah pun tidak ada,” katanya.
( Ray )

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed