by

Perayaan Imlek 2575 Kongzili Bersama Sebagai Jembatan Kebaikan Bagi Kalbar

PONTIANAK, Media Kalbar

Malam Perayaan Imlek 2575 Kongzili bersama diselenggarakan cukup meriah, dimana Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., bersama Forkopimda Kalbar disambut dengan atraksi barongsai beserta tarian Tionghoa di Pendopo Gubernur Kalbar, Selasa (20/2/2024).

Tak hanya sekedar hiburan, agenda ini juga dirangkaikan dengan penyerahan angpao secara simbolis kepada perwakilan 12 Anak Yatim Piatu dan penyerahan bantuan sosial kepada yayasan pemadam kebakaran.

Dalam kesempatan ini, Pj. Gubernur menjelaskan hakikat Perayaan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili merupakan suatu perayaan penuh makna ritual, spiritual dan sosial budaya. Namun makna yang sebenarnya adalah menghargai dan menghormati suatu perbedaan yang merupakan wujud sikap toleran. Oleh karenanya, ia berharap dengan terselenggaranya perayaan imlek ini, masyarakat Kalbar menjadi sejahtera, sehat dan makmur.

“Jangan lupa juga kita ini masih dalam rangkaian Pemilu, kita harapkan masyarakat di Kalbar tetap aman dan damai kedepannya. Menumbuhkan kesadaran pada masyarakat bahwa realita kehidupan adalah heterogen dan multikultural, maka dengan tumbuhnya sikap ini akan lahir model kehidupan yang rukun tidak saling menghujat dan membenci,” jelasnya.

Dirinya juga berpesan agar Perayaan Tahun Baru Imlek dapat dimanfaatkan sebagai momentum perbaikan diri, peningkatan integritas serta penguatan komitmen berbangsa dan bernegara yang lebih baik.

“Saya harap kepada masyarakat kiranya selalu mampu memperbaiki diri, berpartisipasi aktif dan berkontribusi positif di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” tutupnya.

Ketua Panitia Imlek Bersama, Yo Nguan Cua mengatakan, Imlek tahun ini mengangkat tema “Bahwa di empat penjuru samudra kita semua adalah saudara”, dimana maksud dari tema ini adalah bahwa empat penjuru samudra artinya arah mata angin Utara, Selatan, Barat, dan Timur yang merujuk pada wilayah NKRI.

“Dan jika diterapkan di Provinsi Kalbar, maka dapat diartikan bahwa kita harus tetap besatu tanpa memandang perbedaan, karena kita semua bersaudara, apalagi saat ini masih dalam tahapan Pemilu sehingga pesatuan dan kesatuan bangsa menjadi hal yang pertama dan utama,” katanya.

Dalam agenda tersebut turut dihadiri Forkopimda Provinsi Kalbar beserta istri, Pj. Ketua TP-PKK Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., Pj. Ketua Dharma Wanita Persatuan Kalbar, Ny. D. Efy Masfiaty M Bari, dan Ketua-Ketua Organisasi yang tergabung dalam Organisasi Masyarakat Tionghoa Kalbar. (*/Amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed