by

Tinjau Perusahaan Distributor Oksigen, Gubernur Ingin Daerah Juga Aktif

PONTIANAK, Media Kalbar

“Alhamdulillah, oksigen dari Kuching bisa masuk dan bisa untuk mencukupi kebutuhan Kalbar. Bila satu hari 2 isotank, maka satu minggu jumlahnya 14 isotank. Artinya, mampu untuk mengisi 28.000 tabung besar dan aman untuk 6 hari. Ini belum termasuk oksigen dari Jakarta, jadi saya berharap stok oksigen Kalbar aman. Stok oksigen selama 6 hari didatangkan dari Kuching dan stok oksigen untuk 4 hari datang dari Jawa,” ujar Gubernur saat meninjau pengisian oksigen di PT. Baja Sarana dan PT. Megah Utama Prima di Jalan Khatulistiwa, Pontianak, Jumat (23/7/21).

Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., berusaha mengamankan stok oksigen di Kalimantan Barat untuk 10 hari kedepan mengingat wilayah Kalbar yang begitu luas.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) menggratiskan oksigen isi ulang bagi warga Kalbar yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri.

“Kita tidak tahu kondisi kedepan, mudah-mudahan jumlah kasus aktif mereda. Bagi yang sedang melaksanakan isolasi mandiri, harus benar-benar melaksanakannya, jangan sampai ada yang mengambil kesempatan. Kami akan beri mereka pengisian tabung oksigen gratis, kebutuhan satu pasien selama masa pengobatan membutuhkan 10-12 kubik. Artinya, jika tabung besar, orang tersebut dapat mengisi ulang sebanyak dua kali. Kami yang akan membayar pengisian oksigennya. Kalau pakai tabung kecil, bisa 12 kali isi. Cukup dengan membawa tabung oksigen ke pangkalan di pagi hari, nanti akan ditentukan jam pengambilannya. Itu harapan saya karena kasihan dengan mereka yang sangat membutuhkan oksigen ini,” jelas Gubernur.

Bagi warga yang menjalani isolasi mandiri, Gubernur berpesan untuk tidak hanya sekedar menjalani isolasi mandiri, namun harus menyediakan obat.

“Kalau memang tidak mampu menyediakan obat, segera bertanya ke pihak puskesmas. Jika tidak ada obat-obatan di puskesmas beritahu kami, akan upayakan mencari,” pesan H. Sutarmidji.

Orang nomor satu di Kalbar itu menilai kelangkaan oksigen di Kalbar dikarenakan peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 yang tinggi saat ini.

“Selama 24 jam, satu orang pasien di ICU akan membutuhkan 5-6 kubik oksigen. Jumlah ICU di RSUD dr. Soedarso ada 12 ruangan, membutuhkan 400-450 tabung. Dengan demikian terjadi peningkatan 2-3 kali lipat. Hal itu yang menyebabkan kelangkaan oksigen,” papar Gubernur.

Gubernur Kalbar meminta seluruh manajemen RS untuk mengevaluasi diri. Gubernur juga memperingatkan jangan sampai cadangan oksigen RS sudah habis, pihak rumah sakit baru mulai mencari persediaan.

“Jangan sampai stok oksigen di RS sudah habis, baru sibuk mencari. Seharusnya, oksigen tersedia minimal 24 jam plus 20% karena mobilitas angkutan yang membutuhkan waktu. Khususnya untuk daerah, jangan menelpon tengah malam dan mengabarkan stok oksigen habis, karena akan sangat sulit mencari oksigen,” tegasnya.

Saat ini terdapat 5 pemasok oksigen di Kalbar, namun yang aktif saat ini hanya 2 pemasok.

“Tiga pemasok lainnya dicari di Batam, tetapi belum dapat. Pencariannya sejak 3 minggu lalu dan masih belum dapat. Kami seminggu lalu sudah mendapatkan pemasok dan sudah tiba di Kalbar. Hal seperti ini yang menyebabkan harga oksigen di industri menjadi lebih tinggi daripada harga di RS. Sementara untuk 2 pemasok ini, mereka memiliki jiwa sosial yang tinggi, mereka memberikan harga oksigen lebih murah untuk kebutuhan rumah sakit dibandingkan harga untuk untuk industri. Seperti ini yang memang seharusnya difasilitasi,” tutup Gubernur.(**/amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed