by

Nelayan Cumi Kalbar Mogok Melaut, Minta Menteri KKP Cabut Ijin Penggunaan Cantrang

Pontianak, Media Kalbar

Ratusan nelayan cumi Kalimantan Barat (Kalbar) mogok melaut dan melakukan orasi damai di pelabuhan perikanan TPI Sungai Rengas Kubu Raya, Sabtu (24/6).

FOTO: orasi nelayan kapal cumi dan ikan Kalbar

Aksi ini merupakan buntut dari aksi peristiwa sebelumnya, orasi para nahkoda kapal dan nelayan cumi ini menuntut agar Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) melarang dan mencabut ijin penggunaan jaring tarik berkantong atau cantrang, terutama pada zona operasi para nelayan cumi, karena jelas merugikan para nelayan cumi.

Foto: puluhan kapal nelayan cumi dan ikan Kalbar mogok

“Kami minta Menteri Kelautan dan Perikanan RI mencabut ijin beroperasinya Kapal Cantrang di wilayah WPPNRI 711 karena melanggar wilayah zona penangkapan ikan.” Kata Muslimin perwakilan nelayan saat orasi.

Kami meminta Gubernur Kalbar melarang semua kapal peralatan alat tangkap cantrang di laut atau perairan Kalbar, “kami meminta jaminan untuk bekerja di WPPNRI 711 atau perairan laut Kalbar untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kedua pihak.” Ungkapnya.

Mereka juga meminta Gubernur Kalbar untuk bisa menerima mereka agar bisa apa yang suarakan dipenuhi, “jika tidak kami akan mogok melaut terus, melakukan aksi yang lebih besar dan akan blokade perairan Kalbar.” Tegasnya.

Foto: Ketua LKPI Kalbar Burhanuddin Abdullah bersama Akia salah satu nahkoda kapal nelayan dukung Aksi orasi nelayan Kalbar

Ditempat yang sama Ketua LKPI Kalbar Burhanuddin Abdullah menanggapi bahwa orasi nelayan merupakan murni aspirasi dari para nelayan, dimana sekarang ini dianggap bahwa nelayan ini diambil hak-haknya oleh kapal-kapal cantrang.

“Karena kapal cantrang itu sebenarnya menurut Permen KKP tidak boleh masuk dibawah 12 mil, karena itu zona nelayan cumi dan nelayan ikan Kalbar, sedangkan kapal cantrang diatas 12 mil.” Kata Burhanuddin Abdullah.

Akibat masuknya Kapal-kapal cantrang ini nelayan kalbar merugi, hasilnya tidak optimal setiap tahun dan bulan. “Maka kita dukung aksi orasi mereka ini untuk minta kepada Bapak Gubernur fasilitasi pertemuan yang dihadiri semua pihak terkait duduk satu meja untuk solusi agar mereka bisa melaut kembali dengan aman di zona kalbar, saya yakin Pak Gubernur Sutarmidji mempunyai pemikiran bijak dan pasti ada solusinya.” Ujar Burhan.

Akia salah satu nahkoda kapal nelayan menyampaikan menegaskan minta kepada Menteri Kelautan agar kapal-kapal cantrang tidak mengganggu zona nelayan kalbar, “kalau di zonanya silakan asal tidak masuk zona kita nelayan cumi dan nelayan Kalbar.” Ujar Akia.

Akia juga menerangkan bahwa kapal cantrang itu selalu manarik diseputaran kapal cumi, setelah itu habislah ikan, “kalau kapal cumi jangkar diam, tapi kalau cantrang datang menarik.” Tandasnya.

Akibatnya penghasilan nelayan kalbar turun drastis sampai dibawah 50%. Untuk itu kita berharap aspirasi nelayan di terima dan dipenuhi oleh Pemerintah dan Gubernur Kalbar, agar tidak terjadi persoalan yang lebih besar. (Amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed